Rabu, 11 April 2012

Jenazah Membesar

Ibubu Ira seperti biasanya setelah shalat subuh menyiapkan makanan untuk suami dan anak-anaknya, sebab Ibu Ira jam 7 pagi sudah harus berangkat kerja sebagai tukang jahit di rumah Ibu Salim.
Sebelum berangkat kerja, Ibu Ira berpamitan kepada suaminya yang baru sebulan pulang ke rumah setelah meninggalkan rumah selama 6 tahun.
“Ibu Ira : Pak, saya berangkat kerja dulu ya?”
“Pak Dayat : Ya...?”
Suami Ibu Ira, Pak Dayat memang dulu pernah meninggalkan istrinya (Ibu Ira) untuk mencari kesenangan sendiri.
***********
Sekarang, Pak Dayat pulang dalam kondisi tidak mempunyai harta lagi dan sakit-sakitan. Tapi Ibu Ira dan anak-anaknya tetap menerima dan menghormatinya sebagai kepala keluarga, meskipun Pak Dayat tidak pernah bertanggung jawab terhadap keluarga.
Sekitar pukul tiga sore, tiba-tiba saja Pak Dayat mengalami sesak nafas yang hebat. Arsan yang melihat ayahnya tergeletak segera membopongnya ke tempat tidur. Tak lama kemudian Pak Dayat menghembuskan nafas terakhir. (meninggal).
Setelah Ibu Ira datang, tetangga-pun sudah berdatangan ke rumah untuk mengurusi jenazah Pak Dayat. Setelah semua pengurusan jenazah sudah selesai, jenazah Pak Dayat segera di semayamkandi ruang tamu sambil menunggu anak Pak Dayat yang belum datang dari luar kota.
Malam bertambah larut di saat masih ada beberapa kerabat dan tetangga yang menunggui jenazah, kain penutup jenazah Pak Dayat bergerak dan badanya membesar. Kontan saja yang berada di situ berhamburan, kecuali Ibu Ira yang tetap duduk meskipun ketakutan.
Tubuh Pak Dayat bertambah besar melebuhi ukuran balai-balai tempat jenazah di letakkan. Bahkan dari mulutnya keluar air berbusa secara terus-menerus. Semakin lama semakin besar. Seluruh kulitnya menggelembung berisi air dan akhirnya pecah mengeluarkan darah yang baunya sangat anyir.
Karena semakin besar tangan Pak Dayat tidak bisa dilipat, kakinya juga tidak bisa diluruskan. Akhirnya kaki dan tangan di ikat dengan kain kafan. Karena tubuh yang membesar kuburan yang telah digali terpaksa diperlebar kembali agar jenazah Pak Dayat dapat masuk dan proses penguburannya pun lancar.
Kita tidak boleh melupakan tanggung jawab yang sudah menjadi tanggung jawab kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar